Menjadi Wanita Yang Paling Bahagia Dengan Selalu berbaik Sangka Pada Takdir Allah dan Bersyukur den

Menjadi Wanita Yang Paling Bahagia Dengan Selalu berbaik Sangka Pada Takdir Allah dan Bersyukur den
Jadikan Hati Kami selalu Rindu Pada Mu Ya Allah..

Kamis, 02 Februari 2012

Jalan Menuju Allah adalah Sebaik2 Jalan


Ketahuilah bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah
Adakalanya jiwa ini mengeluh karena musibah yang menimpanya padahal ada jalan keluarnya semudah membuka ikatan
Apakah yang disebut bahagia? Apakah bahagia itu ada pada harta ataukah pada kedudukan dan keturunan? Jawabannya beragam. Akan tetapi, marilah kita perhatikan kebahagiaan yang dialami oleh seorang wanita yang disebutkan dalam kisah berikut :
            Seorang lelaki bertengkar dengan istrinya. Suami berkata “Sungguh aku akan membuatmu menderita.” Istrinya menjawab dengan tenang “ Kamu tidak akan mampu.” Suami bertanya kepadanya : “Bagaimana bisa demikian?” Istrinyamenjawab :”Seandainya bahagia itu terletak pada harta, niscaya engkau dapat mengharamkannya dariku, atau jika terletak pada perhiasan, niscaya engkau dapat mencegahku darinya. Akan tetapi tiada sesuatupun yang engkau dan orang lain dapat memilikinya. Sesungguhnya kebahagiaanku berada dalam imanku, imanku berada dalam kalbuku; kalbuku tiada seorangpun dapat menguasainya kecuali hanya Tuhanku.
            Inilah yang disebut kebahagiaan yang sesungguhnya, yaitu kebahagiaan iman. Tiada yang dapat merasakan kebahagiaan ini, kecuali hanya orang yang kalbunya telah dikuasai oleh cinta pada Allah hingga masuk ke bagian yang paling dalam dan begitu pula jiwa dan pikirannya. Pada hakikatnya yang memiliki kebahagiaan itu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, carilah kebahagiaan itu dengan taat kepadaNya. Sesungguhnya satu-satunya jalan untuk meraih kebahagiaan tiada lain hanyalah dengan mengenal agama yang benar yang telah diutuskan kepada Rasulullah SAW untuk menyampaikannya.
            Barang siapa yang telah mengenal jalan ini, maka tidak akan terhalang darinya bila ia tidur dirumah sederhana atau tidur dibawah emper toko. Atau merasa cukup dengan sepotong roti, untuk menjadi manusia yang paling bahagia didunia. Berbeda halnya dengan orang yang sesat dari jalan ini, maka usianya akan dipenuhi dengan kesedihan; hartanya menjadi penghalang; ilmunya mendatangkan kerugian;dan kesudahannya memperoleh kehinaan dan kekecewaan.
Sesungguhnya kita memerlukan harta untuk hidup, tapi bukan berarti kita hidup demi harta
She_rhiesna by DR.’AIDH BIN ABDULLAH AL-QARNI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar